keuntungan cssd


Central Sterilization Supply Departement (CSSD) sebagai pusat sterilisasi mempunyai beberapa keuntungan, yaitu :
  1. Dapat mempertahankan mutu sterilisasi
Jaminan mutu sterilisasi tidak cukup hanya sekedar dengan adanyaautoclave (mesin sterilisator), artinya hanya pada proses sterilisasi saja,akan tetapi harus mencakup sarana/prasarana/fasilitas/bahan/alat, sumber daya manusia, prosedur mulai dari proses awal penanganan alat-alat kotor (pembersihan dan dekontaminasi), pengeringan, packing dan labelling, sterilisasi, penyimpanan alat steril dan pendistribusian sampai alat akan digunakan serta pendokumentasian semua tahap kegiatan tersebut dan cara-cara evaluasi serta monitoringnya.

  1. Efisiensi alat dan bahan
Dengan adanya CSSD alat sterilisasi cukup disediakan di sentral artinya tidak perlu di setiap tempat yang jumlahnya mencapai puluhan tempat harus memiliki alat sterilisasi masing-masing.  Dengan disentralkannya alat yang telah steril akan memudahkan dilakukan pengendalian stok (inventory control) untuk kebutuhan penggunaan di rumah sakit.
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sterilisasi, CSSD sangat bergantung pada unit penunjang lain seperti unsur pelayanan medik, unsur penunjang medik maupun instalasi antara lain perlengkapan, rumah tangga, pemeliharaan sarana rumah sakit, sanitasi dan lain-lain.  Apabila terjadi hambatan pada salah satu subunit di atas maka pada akhirnya akan mengganggu proses dan hasil sterilisasi.


Mengevaluasi hasil sterilisasi Pelaksanaan CSSD ini diharapkan mendapatkan hasil akhir berupa produk-produk steril yang dapat menunjang kegiatan pelayanan rumah sakit. 
Beberapa kondisi yang diperlukan agar mendapatkan produk yang steril yaitu :
  1. Jumlah kontaminan awal yang rendah
  2. Metode sterilisasi yang digunakan harus tepat yaitu yang sesuai dengan jenis item yang disterilisasi
  3. Pemeliharaan hasil proses sterilisasi agar tetap steril

Alur aktivitas fungsional dari CSSD secara umum dapat digambarkan sebagai berikut:
  1. Pembilasan : pembilasan alat-alat yang telah digunakan tidak dilakukan di ruang perawatan.
  2. Pembersihan : semua peralatan pakai ulang harus dibersihkan secara baik sebelum dilakukan proses disinfeksi dan sterilisasi.
  3. Pengeringan: dilakukan sampai kering.
  4. Inspeksi dan pengemasan : setiap alat bongkar pasang harus diperiksa kelengkapannya, sementara untuk bahan linen harus diperhatikan densitas maksimumnya.
  5. Memberi label : setiap kemasan harus mempunyai label yang menjelaskan isi dari kemasan, cara sterilisasi, tanggal sterilisasi dan kadaluarsa proses sterilisasi.
  6. Pembuatan : membuat dan mempersiapkan kapas serta kasa balut yang kemudian akan disterilkan.
  7. Sterilisasi : sebaiknya diberikan tanggung jawab kepada staf yang tersedia.
  8. Penyimpanan : harus diatur secara baik dengan memperhatikan kondisi penyimpanan yang baik.
  9. Distribusi : dapat dilakukan berbagai sistem distribusi sesuai dengan rumah sakit masing-masing.
Untuk melaksanakan aktivitas tersebut di atas dengan lancar dan baik sesuai dengan tujuan pusat sterilisasi maka diperlukan kontrol dan pemeliharaan yang teratur terhadap mesin/alat sterilisasi.

Tata cara proses sterilisasi sebagai berikut :
Petugas pelaksana operasional dan pemelihara alat instalasi sterilisasi sentral menerima
- Alat-alat operasi dari petugas administrasi instalasi sterilisasi sentral
- Bahan-bahan (kasa, sarung tangan, dan linen) dari petugas pelaksana sterilisasi instalasi sterilisasi sentral yang akan disterilkan dimasukkan ke dalam autoklaf
Petugas memisahkan/mengelompokkan :
- Alat-alat operasi
- Linen
- Kasa dan sarung tangan

Petugas memasukkan :
- Alat-alat operasi ke autoklaf  dengan suhu 135°C selama 1 jam
- Linen, kasa, dan sarung tangan ke autoklaf  dengan suhu 120°C selama 1 jam


  1. Selama proses sterilisasi, autoklaf dalam pengawasan petugas
  2. Setelah proses sterilisasi selesai, petugas mengeluarkan alat-alat operasi, linen, kasa, dan sarung tangan dari autoklaf kemudian disimpan ke dalam tempat yang telah disediakan.
  3. Petugas pelaksana operasional dan pemeliharaan alat instalasi sterilisasi sentral menyerahkan alat-alat dan bahan-bahan yang telah steril ke petugas administrasi instalasi sterilisasi sentral.



Tata cara sterilisasi instrumen dan linen adalah sebagai berikut :
  1. Petugas ruangan menuliskan permintaan steril alat-alat operasi atau linen di buku permintaan sterilisasi yang telah disediakan di masing-masing ruangan.
  2. Petugas ruangan membawa alat-alat operasi dan linen yang sudah bersih keinstalasi sterilisasi sentral beserta buku permintaan sterilisasi.
  3. instalasi sterilisasi sentral RSU Tangerang melayani permintaan steril alat-alat operasi dan linen dari jam 07.00 s/d 09.00 WIB setiap hari kerja kecuali instalasi bedah pusat dan Cito.
  4. Petugas sterilisasi sentral menerima, memeriksa, dan mencatat di buku ekspedisi instalasi sterilisasi sentral dan ditandatangani kedua belah pihak.
  5. Petugas ruangan dapat mengambil instrumen yang sudah steril dari jam 11.00 s/d 13.00 WIB dengan menandatangani buku ekspedisi instalasi sterilisasi sentral.

Tata cara sterilisasi bahan-bahan steril habis pakai di instalasi sterilisasi sentral RSU Tangerang adalah sebagai berikut :
  1. Petugas ruangan menuliskan permintaan bahan steril habis pakai dengan menuliskan jenis bahan yang diminta dan jumlah di buku permintaan sterilisasi yang telah disediakan di masing-masing ruangan.
  2. Petugas ruangan membawa buku permintaan sterilisasi untuk diserahkan ke bagian administrasi sterilisasi sentral.
  3. Petugas administrasi sterilisasi sentral menerima buku tersebut dan menandatangani serta menuliskan permintaan sterilisasi untuk diserahkan ke bagian administrasi sterilisasi sentral.
  4. Petugas sterilisasi memberikan bahan steril sesuai dengan permintaan.
  5. Petugas ruangan menerima bahan steril dan menandatangani di buku ekspedisi instalasi sterilisasi sentral.
  6. Bahan-bahan steril yang telah diberikan dapat bertahan steril dalam waktu 1 minggu, apabila kertas pembungkus tidak di buka.
  7. Jika dalam waktu 1 minggu bahan-bahan steril tidak digunakan maka dikembalikan ke instalasi sterilisasi sentral untuk disterilkan ulang.
  8. Untuk sarung tangan, apabila telah dipergunakan dicuci sampai bersih dan dikeringkan lalu diberikan ke instalasi sterilisasi sentral.

Bahan-bahan habis pakai yang disterilkan di instalasi  sterilisasi sentral  antara lain :
  1. Kasa yang sudah dibentuk menjadi big gaas (isi 1 buah), gaas (isi 15 buah), kasa (10 buah), kasa infus (10 buah), dapper (5 buah), dapper THT (10 buah), rol hass/rol tampon (1 buah), rol hass kecil (1 buah).
  2. Kapas yang sudah dibentuk menjadi kapas alkohol (isi 10 buah), kapas savlon (5 buah), kapas tampon (10 buah), bola tampon (1 buah).
  3. Sarung tangan, isi kemasan 1 ukuran perpasang dengan ukuran sarung tangan 6,5/7/7,5/8P.
  4. Tali pusat isi kemasan 2 buah.
Indikator yang digunakan sebagai parameter kontrol kualitas autoklaf adalah indikator internal (Autoklaf tip) dan indikator eksternal. Selain itu juga digunakan Bowie Dick Test Sheet. Kertas ini disisipkan di antara 10 tumpukan handuk pada suhu 1340-1380C selama 3-3,5 menit. Uji ini dilakukan kurang lebih satu bulan sekali dengan tujuan kalibrasi autoklaf . Intensitas warna padaBowie Dick Test Sheet menjadi ungu tua merupakan indikasi penyebaran uap autoklaf. Apabila intensitas warna yang ditunjukkan pada Bowie Dick Test Sheet tidak merata maka dilakukan kalibrasi autoklaf.


Postingan Populer